 |
| Source : Southernliving |
Sekitar dua minggu yang lalu, Ariana Grande merilis MV untuk single terbarunya yang berjudul Thank U, Next. Konsep yang diangkat dalam MV tersebut adalah recreate ulang film-film yang pernah hits di tahun 2000-an yaitu Mean Girls, Bring It On, 13 Going On 30, dan Legally Blonde. Aku yakin buat kamu yang pernah menonton film-film tersebut, pasti langsung merasa nostalgia deh melihat beberapa adegan di MV Thank U, Next ini.
Dari keempat film tersebut yang menjadi favoritku dari dulu hingga sekarang (sekaligus satu-satunya yang pernah aku tonton) adalah 13 Going On 30. Kenapa? Oke akan cerita sedikit. Jalan cerita filmnya itu unik dan berbeda pada waktu itu. Buat kamu yang pernah menonton film ini pasti ingat dengan kata-kata Jena, si pemeran utama, yaitu "30, flirty, and thriving." Ulang tahunnya yang ke-13 kan? Dan whoops seketika harapannya menjadi kenyataan. Ia berubah menjadi seorang wanita berusia 30 tahun yang memiliki semua impiannya selama ini yaitu bekerja sebagai editor di majalah, memiliki pacar, keren, hidup mewah dan sukses. Namun ia tidak sar bahwa ia telah kehilangan hal yang penting dari hidupnya yaitu sahabat dan keluarganya.
Btw, film ini dirilis tahun 2004 dan ketika itu umurku masih 9 tahun. Namun, aku baru menontonnya ketika dilm ini ditayangkan di televisi. Maklum dulu belum kenal yang namanya bioskop hahaha... Jadi kemungkinan aku baru menonton film ini ketika aku duduk di bangku SMP.
Back to the topic! Film ini meninggalkan kesan yang begitu mendalam untuk pribadiku sendiri. Karena ceritanya yang unik serta ending nya yang bikin baper (oke kayanya aku emang sudah mengidap penyakit baper sejak dini deh wkwkwk) membuatku suka sama film ini. Namun alasan kuar lalin adalah pekerjaan si tokoh utama. Yup! Gara-gara film ini muncullah ketertarikanku untuk bekerja sebagai editor di sebuah majalah. Menurutku menjadi editor di sebuah majalah itu asyik banget dan nggak membosankan yang kemudian membuatku langsung jatuh cinta.
=
Kalo ngomongin soal majalah emang selalu membuatky sedikit bernostalgia. Aku ingat waktu dulu ada eberapa majalah yang menemani masa-masa remajaku (yeah welcome to the adulthood bro :')). Dulu itu banyak banget majalah dan tabloid yang bagus-bagus namun majalah yang sering aku beli itu ada tabloid Gaul, Aneka Yess!, Story, dan Gadis. Masih ingat nggak sama majalah-majalah ini??
Untuk membeli membeli mereka pun aku harus pergi ke pasar yang letaknya jauh dari rumah. Pokoknya perjuangan banget dulu buat beli satu majalah aja. Dulu aku paling suka baca cerpen yang selalu ada di edisi nya. Tapi sayangnya, hampir semua majalah-majalah tersebut kecuali Gadis tidak bisa bertahan menghadapi perkembangan jaman dan tergantian dengan berita-berita online. Bahkan baru-baru ini sekitar 2 bulan lalu, mejalah perempuan Cosmogirl malah mengabarkan melalui Instagram mereka, kalu mereka tidak akan terbit lagi. How sad 🙁
Aku termasuk tipe orang yang kuno alias old-fashioned. Maksudnya aku lebih duka baca majalah cetak daripada online karena bagiku ada sensasi tersendiri gitu lhoooo!
Dulu waktu majalah-majalah tersebut masih eksis keinginanku untuk menjadi editor semakin terus bertambah. Bagaimana dengan sekarang? Still of course, because this is my dream job. Aku masih ingat dulu waktu SMA ada seorang temanku bertanya, "Kuwe sok pingin dadi opo, Der? Kamu ingin jadi apa, Der?" Secara cepat aku pun menjawab,"Aku pingin dadi editor nang majalah. Aku pingin jadi editor di majalah."
Waktu itu kami masih duduk di bangku kelas 3 SMA jadi maklum pertanyaan ini muncul karena tahun tersebut adalah tahun paling menentukan bagi masa depan kami. Dulu ku pikir semuanya akan terasa mudah, masuk ke perguruan tinggi, lulus, melamar kerja, dan kerja deh jadi editor. Yup! Dulu aku masih muda dan naif jadi belum menyadari bahwa kenyataan itu tidak selalu berjalan mulus hahahaha
Namun seiring bertambahnya umur, aku jadi sadar kalau bekerja sebagai editor di sebuah majalah itu gak gampang apalagi untuk fresh graduate sepertiku. Terlebih aku jarang melihat ada loker editor di majalah. Yup! terkadang rasanya jadi anak SMA yang penuh banyak mimpi iru menyenangkan. Belum mengerti apa-apa. Meskipun begitu, aku berusaha untuk terus berpikir positif dan tidak menyerah. Jika belum ada kesempatan di majalah yang aku inginkan, gak salah kan kalo aku mencoba melamar kerja di plarform online yag juga setipe?
I've tried and i hope my lucky is there. Aku juga tidak pernah berhenti berdoa agar harapanku itu dapat terwujud atau suatu hari aku bisa membuat majalahku sendiri? Who knows?
Kenapa aku menulis ini? simple. Aku hanya ingin sharing aja sih. Aku harap tulisan ini dapat membuat siapa saja bisa terus bersemangat dalam menggapai mimpinya. Semua hal itu mungkin asalkan kita percaya dan yakin bahwa kita mampu mewujudkannya tapi jangan lupa berusaha yaa. Sekian dulu deh untuk nostalgia singkatnya dan hentikan omongan dulu-dulunya ini. See u nect post!
Wah.. jadi kangen dgn majalah2 yg eksis saat aku masih sekolah dulu.. hehe.. btw, aku sukanya baca tabloid GAUL dan GADIS..
Salam kenal ya mba, Salam persahabatan..
folbek ya? tengkyu
Salam kenal juga mbak😀
iya banget! Kangen beli majalah2 tersebut. tapi kalo majalah gadis masih tetep eksis sih jadi masih bisa dibeli..
Dulu waktu masih jaman SMA juga bacaanku Gadis hehe...jadi kangen deh baca majalah versi cetak
same here! lebih seru soalnya bisa kita pegang terus bisa dimanfaatkan dengan cara digunting buat journaling hehe
btw, thank u ya sudah mampir di blog ku salam kenal ^_^